Ghosting adalah kosakata jaman sekarang yang banyak melanda pria dan wanita. Bukan hanya wanita yang sering mengalami dighosting. Kaum pria pun begitu.
Memangnya apa alasan wanita ketika tiba-tiba menghilang?
DAFTAR ISI
Tentu saja ada alasan yang sangat jelas, gamblang, bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun juga ada alasan yang hanya bisa dirasakan, mungkin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam hal ini kita bisa mencatat beberapa alasannya, yakni:
- Karena Bosan. Kenapa bosan? Terkadang ini gak ada alasannya. Pokoknya bosan saja. Atau si dianya yang memang membosankan
- Karena Ada yang lain. Dan tentu tidak enak untuk memberitahu kepada si dia
- Karena ghosting itu gampang, daripada menjelaskan kenapa kita bosan, atau kenapa memilih yang lain, mendingan langsung menghilang saja. Kan menjelaskan itu akan menguras emosi yang luar biasa.
- Untuk kesehatan menta. Kalau si dia terlalu menuntut, terlalu annoying (mengganggu, resek), kayaknya lebih baik akses dia ke kita di-block saja. Dan thanks to dunia Internet 😅 sekali block semuanya beres.
- Karena ilfeel. Sudah kehilangan rasa. Tidak ada perasaan apa-apa lagi.
- Karena dia juga sudah ada tanda-tanda halus. “Daripada gue yang ditendang lebih baik nendang duluan.”
Kenapa ghosting?
Kenapa sih harus ghosting? Kenapa tidak pamit saja baik-baik? Begitu mungkin pertanyaan yang berkecamuk di benak mereka yang dighosting.
Logikanya dan etikanya memang gitu. Tapi ada kenyataan pahit yang menag sulit untuk dipahami.
Bahwa kita itu kalau masih minta penjelasan, kalau kita masih marah, kita masih mau “bicara”… itu artinya kita masih ada sedikit harapan untuk memperbaiki hubungan itu.
Tapi kalau kita ghosting itu artinya kita sudah DONE. Sudah selesai. Gak ada lagi yang perlu dibicarakan.
Bagaimana menurut kamu?
Apakah kamu juga pernah ghosting?
Atau hanya melulu menjadi korban ghosting?