pacar toxic dan pemarah

Pacar Toxic dan Kasar: Bagaimana Mengubah si Dia?

Bagaimana kalau pacar kita toxic, kalau bicara kasar, sifatnya pemarah, cemburuan, suka menuduh tidak dihormati, tapi kita terlanjur sayang dan tidak bisa berpindah ke lain hati, apa yang bisa kita lakukan?

Mungkinkah membuat dia berubah? Apakah kita minta putus atau terus?

Bila kamu mengalami hal ini, saya mengajukan 5 step:

Step #1

Suatu kali, ketika dia sedang tidak marah, dan kamu sedang tenang, ajaklah dia berbicara baik-baik, secara privat. Berdua saja. Jaga jangan sampai menegur dia di depan orang lain. 

Step #2

Ungkapkan perasaan kamu bagaimana rasanya ketika dia bersikap kasar, bagaimana kamu sedih atau takut, atau kecewa dsb. dan katakan bahwa kamu berharap dia bisa bicara dengan lebih baik.

Step #3

Beritahu dia dengan jelas, dengan klir, bagaimana kamu ingin diperlakukan. Contohnya, kalau kamu tidak suka dibentak di tempat umum, beritahu, saya sedih kalau kamu perlakukan saya seperti itu di depan umum. Lain kali beritahu kesalahan saya dengan suara pelan, kalau perlu berbisik saja. Dan saya akan mengerti. 

Ada banyak laki-laki yang semasa kecil, kalau ingin sesuatu, atau tidak suka sesuatu, dia harus ngamuk dan berteriak dulu kepada ibunya. Dia tidak pernah ditegur dan diajarkan cara yang lain untuk meminta. Dan itu terbiar-biarkan terus sampai dia kumisan. 

Step #4 Kalau dia masih mengulangi lagi, dan tidak memperlihatkan perubahan, Beri dia ultimatum. Katakan kepada dia, “Kalau kamu tidak merubah sikapmu, aku akan….” Isi sendiri titik-titik ini. 

Step #5 Kalau dia menunjukkan upaya untuk berubah, maka berilah dia kesempatan, tapi kalau tidak, nah kamu perlu tegas dengan apa yang kamu katakan di nomor 4. 

Sulitnya Menghadapi Pacar yang Toxic

Memang, menghadapi pacar yang toxic, tidak semudah membalikkan jempol. 

Kenapa?

1. Karena kita pada umumnya tidak terbiasa bicara baik-baik

Apalagi kalau itu menyangkut soal perasaan. Apalagi dengan pacar. 

Kita pada umumnya, baik laki-laki maupun perempuan, ketika kita tidak suka sesuatu, atau ada hal yang mengganggu hati kita, kita hanya tahu marah saja. Atau sebaliknya, kita diam, ngambek, mogok, atau apa pun. 

Banyak dari kita tidak terampil mengelola emosi apalagi kemarahan.

Kita tidak tahu caranya untuk duduk bareng untuk mencari solusi. 

2. Pada umumnya kita seakan mengharapkan pacar kita itu otomatis tahu apa yang kita inginkan tanpa kita harus ucapkan

Kita berharap dia tahu bagaimana caranya bersikap, tanpa harus kita minta.

3. Jika sikapnya itu dibenarkan oleh budayanya

Banyak orang yang dibesarkan di dalam budaya di mana laki-laki dianggap sebagai pemimpin sekaligus penguasa penuh atas kaum perempuan. Perempuan dianggap sebagai hak milik kaum lelaki, dan karena itu perempuan harus taat dan patuh secara total kepada lelakinya. 

Apabila si pria tumbuh dan dibesarkan di dalam budaya yang seperti itu, maka permintaan kita untuk diperlakukan lebih baik dan dia diminta sopan kepada kita yang adalah perempuan – itu hal yang ridiculious. Hal yang lucu. Tidak masuk akal buat dia.

Sebenarnya, seharusnya lelaki yang berasal dari budaya seperti itu mencari perempuan yang tumbuh di dalam budaya yang sama, karena perempuan dari budaya yang sama mungkin tidak akan keberatan. 

Karena mungkin si perempuan juga sudah dididik sejak kecil untuk tahu posisinya sebagai perempuan dan diajarkan bahwa sebagai perempuan dia harus tunduk dan patuh secara penuh kepada laki-lakinya.

Masalahnya kalau kita seorang perempuan indonesia. 

Walau mungkin kita tidak bermaksud “tidak hormat sama dia” 

tetapi sikap kita yang mempertanyakan ini dan itu, sudah dianggap tidak hormat bagi pria-pria dari budaya patriarki yang masih sangat kental. 

4. Sifat dasar kita yang nyaman dengan yang familiar

Sebagai manusia, yang deep inside, kita merasa nyaman pada apa yang familiar sama kita. 

Kalau kita di masa kecil juga sering dimarahi, sering dipaksa, diperlakukan dengan kasar oleh orang tua kita, maka ada kecederungan kita akan selalu tertarik dengan pasangan yang memperlakukan kita dengan kasar juga. 

Kenapa? karena itu serasa familiar dengan kita. 

Kita akan entah kenapa justru akan merasa nyaman.

Karena itu suasana yang familiar dengan kita. 

Bahkan mungkin Kita yakin bahwa apa yang dilakukan oleh pacar itu adalah suatu bentuk cinta dan perhatian. 

Apalagi umumnya, setelah kejadian yang menyakitkan, si pria akan lembut-lembut lagi, akan membujuk-bujuk lagi, dan meluluhkan hati si wanita lagi. 

Sampai kemudian sesuatu memicu kemarahannya lagi.

Begitu terus. 

Mungkin kita berkata, oh mungkin ketika sudah menikah, dia akan berubah.

Mungkin. 

Kalau tidak bagaimana?

Oh, mungkin kalau dia sudah punya anak, dia akan berubah.

Mungkin.

Kalau tidak? Gimana?

Tidak pernah dengar seorang lelaki yang memukuli istri dan anak-anaknya? 

Menghadapi pacar yang toxic: Putus atau Terus?

* Saran saya, cobalah lakukan 5 step di atas
* Sebenarnya kalau masih pacaran, tidak apa-apa kita mempertimbangkan ulang hubungan kita itu sebelum kita ada ikatan hukum. 
* Perhatikan sekitarmu, bagaimana ketika kamu melihat perempuan yang dibentak suaminya di depan ortunya, di depan teman-temannya, di depan tetangga atau di tempat2 umum. Timbang-timbanglah apakah itu sesuatu hal yang bisa kamu toleransi kalau itu juga terjadi sama kamu. 

Kalau menurutmu kamu bisa hadapi itu, silahkan lanjutkan. 

Tapi ingat, itu juga bisa terjadi sama kamu. 

Kalau kamu salah memilih pasangan. 

Pacar yang kasar akan jadi Suami yang kasar, suami kasar akan jadi ayah yang kasar. 

Oh, hanya kata-katanya kok kak. Dia tidak pernah memukul.

Ok. tapi ingat, kata-kata kasar bisa berbuah ke tindakan kasar. Kekerasan verbal bisa berujung pada kekerasan fisik, bahkan bisa berujung pada pemukulan dan penganiayaan. 

* Kalau seseorang memperlihatkan ada usahanya untuk berubah, tentu kita dapat memberikan kesempatan untuk berubah. 

Semua manusia bisa berubah. Kalau dia mau. 

Kita semua punya kekurangan dan tak lepas dari kesalahan. 

Yang membedakan satu orang dengan yang lain adalah ada orang yang mau memperbaiki kesalahannya dan berubah menjadi lebih baik. 

Kesimpulan

Nah, ladies, 

Silahkan ditimbang-timbang lagi.

Pertimbangkan masa depan.

Jangan hanya mengikuti perasaan.

Tentu apa yang Saya katakan tidak selalu benar. 

Saya juga percaya bahwa dalam kehidupan ini ada banyak kemungkinan.

Mungkin suatu hari kamu mendapat mukjizat.

mungkin suatu hari si dia berubah 180 derajat.

Semoga saja begitu. 

Selalu ada anomali dalam kehidupan.

Tapi kalau kamu curhat dan minta pendapat saya tentang hal seperti ini

saya tidak bisa hanya memberikan kata-kata motivasi.

Saya tahu jawaban yang saya beri tidak selalu menyenangkan. 

Mau Teruskan Hubungan?

Kalau kamu mengabaikan ini dan mengambil resiko itu untuk melanjutkan hubungan dengan orang yang sudah nyata-nyata memperlakukan kamu dengan kasar, yeah siap-siapkan saja hatimu. 

Belajar saja terima dia apa adanya. 

Biasakan dirimu diperlakukan dengan rendah. 

dan setidaknya tidak usahlah kamu berharap diperlakukan sebagai istri yang dimanjakan dan ditinggikan oleh suaminya. 

Kalaupun itu terjadi, anggap saja sebagai bonus!

Scroll to Top