"Si dia awalnya sangat perhatian dan penuh pengertian. Walaupun di antara kami ada masalah perbedaan usia yang cukup jauh, tapi katanya itu tidak menjadi masalah buat dia. Sampai kemudian, si dia bertemu dengan temannya. Dan semenjak hari itu, sikapnya berubah. Dia sudah jarang chat lagi. Dan bahkan dia datang ke Indonesia untuk menemui wanita lain, bukan untuk aku. Apakah waktu itu si dia memang serius ataukah hanya mempermainkan aku saja?"
Ini adalah curhatan dari seorang wanita – sebut saja namanya Bunga. Si dia itu adalah seorang pria bule. Bunga tidak menyebutkan kewarganegaraan si bule apa. Berapa jarak usia si Bunga dan si bule juga tidak disebutkan. Namun, pertanyaan yang diajukan bunga, mungkin agak meleset dari persoalan yang sebenarnya.
Menurut saya, permasalahan di sini bukan apakah si bule pada waktu itu serius ataukah hanya mempermainkan. Kemungkinannya pada waktu itu si bule serius mempertimbangkan hubungan dengan si Bunga. Dia sama sekali tidak bermaksud mempermainkan.
Namun, pertanyaan yang penting sebenarnya adalah apakah perubahan sikapnya itu ada hubungannya dengan pertemuan dengan temannya? Dan apakah ada hubungan antara apa kata teman dengan keberlangsungan suatu hubungan?
Apakah Apa Kata Teman Bisa Membuat Si Dia Berubah?
DAFTAR ISI
Dalam hubungan percintaan, khususnya bagi yang baru di tahap-tahap awal pendekatan, khususnya lagi buat kamu yang menjalani hubungan jarak jauh, apa kata teman bisa memberikan dampak baik ataupun buruk.
Teman bisa memberikan komentar-komentar atau masukan-masukan yang membangun hubungan, tetapi juga bisa menghancurkannya.
Mari kita ambil contoh dari diri kita sendiri saja. Sebagai seorang wanita, terkadang, ketika kita menceritakan tentang gebetan kita dengan bestie kita, atau meminta pendapat dari orang-orang dekat kita, komentar-komentar mereka akan bisa membuat kita semakin cinta atau malah ilfil kepada gebetan kita itu.
Kata-kata dan komentar-komentar mereka besar kemungkinan akan melekat di benak kita. Menjadi seperti hantu yang terus-menerus membayangi pikiran kita. Dan ujung-ujungnya, apabila kita menyampaikan kepada yang bersangkutan, justru itu bisa menjadi pemicu pertengkaran atau perselisihan kita dengan si dia.
Nah, begitu juga dengan pihak di pria. Pria juga terkadang meminta pendapat dari pria lainnya mengenai wanita yang ditaksirnya. Dan bisa jadi bahwa apa kata mereka itu akan membuatnya terus maju atau menghentikan pendekatannya terhadap kita.
Bila Si Dia Berubah Karena Pendapat Temannya, Kita Bisa Apa?
Pada dasarnya, apabila si dia berubah sikapnya terhadap kita, karena pendapat dari temannya, yang bisa kita lakukan adalah pada dasarnya hanya menguatkan hati kita sendiri saja.
Pada dasarnya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena perubahan sikapnya itu sudah menunjukkan bahwa si dia lebih memilih untuk mempercayai pendapat si teman daripada meminta pendapat dari kita.
Kita bisa saja meminta penjelasan dari si dia dan membantah atau membela diri. Namun, pada umumnya, hal itu tidak akan mengubah apa pun. Apabila si dia sudah berubah, kemungkinannya chemistry-nya sudah berubah dan mengubah perasaannya.
Dalam kehidupan ini, terkadang akan sulit sekali kita mengubah perasaan orang yang sudah berubah. Dia akan berubah kembali ketika dia sendiri mau berubah. Kita akan ngomong apa pun, tidak akan mengubah hatinya, bila sudah terlanjur berpaling.
Yang bisa kita lakukan hanya menjadi diri sendiri, memperkuat keyakinan pada diri kita sendiri dan menaruh harapan bahwa suatu hari nanti Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita.