Cara Unik Pemilihan Penatua Gereja di Jerman

Saya dan suami tinggal di kota Wismar, sebuah kota tua (Altstadt) di bagian utara Jerman. Kami bergabung di komunitas jemaat gereja St. Nikolai.

Ketika kami datang dalam tahun 2018, di kota ini ada tiga komunitas gereja kristen protestan, tetapi kemudian, dua jemaat bergabung menjadi satu, yakni jemaat Nikolai dan Jemaat Heiligen Geist.

Nah, untuk memasuki periode pelayanan tahun 2023, ada pemilihan penatua untuk gabungan kedua jemaat tersebut.

Cara pemilihan penatua dilakukan dengan cara unik dan menarik.

Prosees pemilihan itu berlangsung dalam suasana santai, namun penuh makna.

Baiklah akan saya ceritakan bagaimana proses pemilihan itu berlangsung.

Cara Unik Pemilihan Penatua di Jerman

Oya, sekedar info, ini bukan cara yang berlaku di seluruh gereja-gereja di Jerman. Ini hanya berdasarkan pengalaman saya saja di jemaat di mana kami berdomisili.

  • Pada suatu Hari Minggu, para kandidatnya diperkenalkan di hadapan jemaat
  • Daftar nama dan latar belakang, pendidikan dan pekerjaan serta kependudukan mereka di Wismar sudah dicetak di selembar kertas dan dibagikan di pintu masuk gereja. Ada yang pengacara, dokter, ibu rumah tangga, seniman, arsitek, … dll.
  • Para kandidat dipanggil ke depan untuk semacam “fit and propert test” (ini istilah saya sendiri 😅)

Ada 3 Step Seleksi Kandidat Penatua

Step 1

Pendeta sebagai pemandu meminta masing-masing kandidat menjelaskan dalam 1-2 kalimat tentang “Apa itu persekutuan jemaat (Gemeinde)?”

Ini beberapa jawaban mereka (yang saya ingat)

  • Gemeinde itu seperti Open House, rumah yang terbuka untuk semua orang, siapapun.
  • Gemeinde itu seperti Pohon. Ada akarnya yang tertancap kokoh di dalam tanah, tetapi di permukaan ada dedaunan yang rimbun untuk melindungi keberagaman.
  • Gemeinde itu bagaikan kapal layar: yang pergi meninggalkan pelabuhan, kadang-kadang membawa turis, tapi ke mana pun ia pergi, kapal layar akan kembali lagi pulang ke pelabuhannya.
  • Gemeinde itu seperti lilin yang menyala…
  • Gemeinde itu seperti kebun. Selalu ada saja yang bisa dikerjakan kalau kita mau, atau kita bisa duduk-duduk saja menikmati keindahannya.
  • Gemeinde itu seperti pom bensin. Tidak seindah taman, tidak semanis rumah, tapi setiap kali kau datang, kau pasti pulang dengan “terisi” sebagai bahan bakar untuk perjalananmu berikutnya.

Step 2

Pengantar dari pemandu: secara tidak ada orang yang bisa melakukan segala hal, jadi kita perlu membuat prioritas. Di dinding kanan dan kiri ada tanda Plus (+) dan Minus (-). Pemandu akan menyebutkan beberapa issu menyangkut kebutuhan jemaat.

Para kandidat diminta maju ke tanda (+) kalau baginya itu prioritas untuk dikerjakan dan ke (-) kalau tidak prioritas baginya.

  1. Ibadah (semua)
  2. Musik (hampir semua)
  3. Kultur (seni dan budaya; hampir semua)
  4. Anak-anak (2 atau 3 orang)
  5. Pemuda dan remaja (2 atau 3 orang)
  6. Lansia (2 atau 3)
  7. Home/social service (2 atau 3)
  8. Pembangunan gedung gereja (1)
  9. Finansial (1)
  10. ….

Step 3

Pemandu: Apabila terpilih, penatua akan bekerja selama 3 tahun. Andaikan Anda yang terpilih, tiga tahun ke depan apabila Anda harus pergi, gambarkan dalam 1 kalimat: apa yang orang lain akan katakan tentang Anda?

1. Bahwa saya orang yang friendly, ramah dan baik hati.

2. Bahwa saya orang yang kreatif.

3. Bahwa saya tidak hanya memikirkan Heiligen Geist tapi juga untuk St. Nikolai

4. Bahwa saya punya cara-cara tak biasa untuk menyelesaikan masalah.

5. ….

6. ….

Penutup

Nah, itulah cara pemilihan penatua di jemaat kami di Jerman.

Ini hanya gambaran besarnya saja dan yang teringat. Mohon maaf bila tidak lengkap.

Karena pada waktu itu berlangsung, kan tidak terpikir untuk membuat artikel. hehe.

Tapi semoga ini berguna. Setidaknya semoga bisa memantik ide, khususnya buat Anda para calon-calon pemimpin gereja di masa depan.

Note:

Gemeinde dibaca: ge-main-de

Scroll to Top